Minggu, 05 November 2017

Perangkat - Perangkat Jaringan Wireless

PERANGKAT JARINGAN NIRKABEL 
(WIRELESS)

Pemanfaatan perangkat jaringan wireless(Nirkabel) semakin meluas dan diminati oleh banyak pengguna jaringan. Hal ini karena jaringan wireless terlihat lebih praktis karena tidak memerlukan banyak kabel dalam jaringan.
Berikut perangkat- perangkat Jaringa wireless yang minimal harus kita ketahui untuk membangun jaringan wireless yaitu:

  • Access Point
Access Point merupakan alat terpenting dalam membangun jaringan wireless maupun jaringan Hotspot. Pada dasarnya access point merupakan hub untuk wirelass dan bridge untuk jaringan LAN UTP, oleh karena itu, biasanya pada access point terdapat port untuk konektor RJ-45.
Macam Macam Access point :

1.  Access Point Indoor
Gambar
2.  Access Point Oudoor
  Gambar
3.  Access Point Router
  Gambar
  • Wireless Adapter
Wireless adapter di pakai oleh computer client untuk menerima dan mentransmisikan sinyal wireless adapter mempunyai prinsip kerja yang hampir sama dengan sebuah access point, tapi lebih sederhana.

Berdasarkan penggunaannya secara umum wireless adapter di bedakan menjadi 2 macam,yaitu:
  1. Wireless adapter untuk PC
  2. Wireless adapter untuk Laptop
  • Antena
Antenna eksternal adalah alat ntuk menambah jarak jangkauan pancaran wireless LAN, kita membutuhkan sebuah antena eksternal yang di letakkan pada luar gedung. Hal tersebut di maksudkan agar pancaran sinyal yang diterima oleh wireless LAN tersebut dapat mencapai jarak yang jauh, biasanya jarak yang di capai oleh antena eksternal dapat mencapai 5-10 km.
Antena WiFi terdiri dari beberapa macam di antaranya adalah sebagai berikut.
Antena Grid

Antena WiFi jenis ini mempunyai bentuk seperti jaring. Cakupan antena grid hanya searah sehingga antena jenis ini biasanya dilengkapi dengan pasangan antena yang dipasang di tempat lain atau antena pemancar sinyal. Antena tersebut diarahkan ke antena pemancar sehingga sinyal yang diterima akan lebih kuat. Fungsi antena grid adalah menerima dan mengirim sinyal data melalui system gelombang radio 2,4 MHz.
Antena Omni

Antena WiFi yang satu ini memiliki bentuk menyerupai tongkat namun lebih kecil. Antena ini mempunyai cakupan yang lebih luas daripada antena Grid. Cakupan antena ini menyebar ke semua arah dan membentuk seperti semacam lingkaran. Jenis antena ini biasanya digunakan pada jaringan WAN dengan tipe konfigurasi Point to Multi Point atau P2MP. Antena Omni berfungsi untuk melayani cakupan area yang luas tetapi dengan jangkauan yang pendek. Dengan jangkauan area yang luas, kemungkinan di area ini juga akan terkumpul sinyal lain yang tidak diinginkan. Jenis antena ini sangat cocok digunakan untuk system koneksi point to multipoint atau koneksi hotspot.
Antena Sectoral

Jenis antena ini hampir sama dengan antena omni. Antena ini mampu menampung hingga 5 klien. Biasanya antena sektoral dipasang secara horizontal maupun tegak lurus.
Antena Yagi

Antena Yagi mempunyai bentuk menyerupai ikan teri. Sama seperti antenna grid, antena ini juga mempunyai cakupan yang searah. Perbedaan utama dari antena Yagi dengan Grid adalah antena ini cukup jarang digunakan dalam jaringan. Biasanya antenna ini akan diarahkan ke pemancar. Antena ini terdiri dari 3 bagian, meliputi driven, reflector, dan director. Driven merupakan titik catu dari kabel antena. Panjang fisik driven biasanya adalah setengah panjang gelombang frekuensi radio yang diterima atau dipancarkan. Reflektor merupakan bagian belakang antena yang digunakan untuk memantulkan sinyal. Panjang fisik reflector biasanya lebih panjang dari driven. Sedangkan director merupakan bagian pengarah antenna. Bagian ini ukurannya lebih pendek dari driven.
Antena PVC

Dinamai dengan Antena PVC karena antenna ini bahannya terbuat dari pipa PVC yang kemudian dilapisi dengan aluminium foil. Sebenarnya desain antenna ini merupakan pengembangan dari antena kaleng yang sering berkarat bila dipasang di area outdoor. Keunggulan antena ini adalah tahan cuaca, tidak berkarat, dan mudah pemasangannya. Namun antena ini biasanya hanya digunakan untuk jarak dekat yaitu 200 – 300 m saja.
Antena 8 Quad

Antena ini termasuk jenis antena sektoral. Pasalnya pola radiasi antena berada satu arah dengan sudut arah yang lebar. Antena 8 Quad cocok untuk antenna access point di mana klien berada di area tertentu.
WajanBolic

Antena ini dinamai dengan Wajan Bolic karena antena ini hampir sama dengan antena parabolic. Antena ini cukup sederhana karena bahan untuk parabolic disc menggunakan wajan atau alat dapur yang sering digunakan untuk memasak. Antena Wajan Bolic berfungsi untuk memperkuat sinyal nirkabel dari hotspot yang karena lokasinya terlalu jauh sulit diterima oleh USB Wireless Adapter jika hanya langsung terhubung dengan laptop atau PC.

  • Bluetooth
Bluetooth adalah suatu teknologi komunikasi wireless yang memanfaatkan frekuensi radio ISM 2.4 GHz untuk menghubungkan perangkat genggam secara terpisah (handphone, PDA, computer, printer, dan lain-lain) dengan jangkauan yang relatif pendek. Perangkat-perangkat genggam yang terpisah tersebut dapat saling bertukar informasi atau data dengan menggunakan Bluetooth.

Senin, 30 Oktober 2017

Troubleshoot layer 3 Network

lapisan jaringan atau Network layer adalah lapisan ketiga dari bawah dalam model referensi jaringan OSI Lapisan ini 
bertanggung jawab untuk melakukan beberapa fungsi berikut: 
  • Pengalamatan logis dan melakukan pemetaan (routing) terhadap proses melalui jaringan.
  • Membuat dan menghapus koneksi dan jalur koneksi antara dua node di dalam sebuah jaringan.
  • Mentransfer data, membuat dan mengkonfirmasi penerimaan, dan mengeset ulang koneksi.


Lapisan jaringan juga menyediakan layanan connectionless dan connection-oriented terhadap lapisan transport yang berada di atasnya. Lapisan jaringan juga melakukan fungsinya secara erat dengan lapisan fisik (lapisan pertama) dan lapisan data-link (lapisan kedua) dalam banyak implementasi protokol dunia nyata.
Dalam jaringan berbasis TCP/IP, alamat IP digunakan di dalam lapisan ini. Router IP juga melakukan fungsi routing-nya di dalam lapisan ini.

*Sumber Wikipedia

Tugas Utama Network Layer



        Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paketdapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada padasuatu network lain. IP, Internet Protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocollainnya seperti IPX, Internet Packet eXchange. Perusahaan Novell telah memprogram protokol menjadi beberapa, seperti SPX (Sequence Packet Exchange) & NCP (NetwareCore Protocol)

Masalah yang terjadi di Network Layer

Pada Layer 3, teknisi perlu menyelidiki pengalamatan logis digunakan dalam jaringan, seperti skema alamat IP.  Jika  jaringan  menggunakan  alamat  IP,  teknisi  memverifikasi  bahwa perangkat  tersebut  memiliki pengaturan yang tepat, seperti:

  • Alamat IP dalam jaringan yang ditetapkan
  • Correct subnet mask
  • Default gateway yang benar
  • Pengaturan lain yang diperlukan, seperti DHCP atau DNS
  • Pada Layer 3, beberapa utilitas dapat membantu dengan proses pemecahan masalah. 
Tiga command  line yang paling umum adalah :

  • ipconfig – Menunjukkan pengaturan IP pada komputer
  • ping – Tes konektivitas jaringan dasar
  • Tracert – Melihat jalur routing antara sumber dan tujuan tersedia

Kebanyakan masalah  jaringan  biasanya  dapat  diatasi  dengan menggunakan  ini  Layer  1,  2,  dan  3  teknik Troubleshooting.

Hasil dari perintah ping

Reply
Jika muncul pesan reply artinya komputer tujuan memberika respon terhadap pesan yang dikirim. Komputer tujuan memberikan pesan bahwa kembali terhadap komputer pengirim bahwa pesan yang dikirim sudah diterima. Dengan kata lain, perangkat komputer tujuan masih terhubung dan dapat diakses.

Request Time Out (RTO)
RTO berarti tidak balasan dari penerima pesan. Packet yang dikirim sebenarnya sudah sampai pada penerima, namun komputer penerima tidak memberikan balasan atau bisa dibilang mengabaikan pesan tersebut. Walau demikian bukan berarti komputer tujuan dalam kondisi down. Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari firewall, keamanan jaringan, trouble dalam jaringan, kerusakan NIC.

Destination unreachable  
Jaringan yang dituju tidak bisa diakses. Biasanya jaringan target ada, namun tidak ada jalur kesana. Kemungkinan lain, router tidak membolehkan akes ke jaringan tersebut.

Nama Tujuan dan IP Tujuan
Ketika Anda melakukan ping menggunakan nama komputer, maka yang keluar pada baris awal adalah iformasi nama komputer (Domain) tersebut dan IP address dari komputer tersebut. Pesan ini menjelaskan bahwa komputer tujuan telah terdaftar pada DNS server dengan nama dan ip yang tertera. Misalnya Anda melakukan ping ke “google.com”, maka akan keluar pada baris awal kurang lebih seperti ini “Pinging google.com [114.4.42.84] with 32 bytes of data”.


Bytes
Bytes merupakan besar packet ping yang dikirim menuju komputer tujuan. Misalnya Bytes=32. Apabila kita tidak menentukan besar packet ping yang akan dikirim, maka secara komputer akan menentukan jumlahnya sebesar 32 bytes. Jika mau, kita bisa menentukan sendiri besar packet yang mau kita kirim dengan perintah: Ping (ip addres) –l ( jumlah packet ).

Time
Time adalah durasi waktu yang dibutuhkan packet yang dikirim untuk sampai ke tujuan dan waktu yang dibutuhkan oleh penerima untuk meberikan respon bahwa packet sudah diterima.

TTL (Time to live)
TTL adalah semacam penanda waktu agar packet kiriman ping tidak terus menerus terkirim. TTL menandakan bahwa packet ping harus berakhir dalam jangka waktu tertentu. Ketika packet dikirim dari sebuah komputer TTL-nya bernilai 255 setelah melewati sebuah router nilai TTL berkurang satu dan semakin banyak router yang dilewati maka makin kecil nilai TTL-nya dan habis atau expired.

Statistics
Berisi informasi terkait waktu rata-rata yang dibutuhkan serta jumlah packet yang sampai dan gagal dikirim.

Senin, 23 Oktober 2017

Troubleshoot Pada Layer Data link

Data link layer merupakan Lapisan kedua dari bawah dalam urutan model OSI, yang berperan untuk melakukan konversi frame-frame pada jaringan yang berupa data dan kirimkan menjadi bit - bit mentah agar dapat diproses oleh lapisan fisik.

Data link layer memiliki 2 sub yaitu LLC ( Logical link control ) yang bertugas untuk memeriksa kesalahan dan menangani transmisi frame. dan sub kedua adalah MAC ( Medium Access Control ) yang bertugas untuk mengambil dan melepaskan data ke kabel, menentukan protokol untuk akses ke kabel yang di share dalam jaringan.

Fungsi Datalink Layer:

1. Framing : membungkus (encapsule) data diagram ke dalam bentuk frame sebelum tranmisi.

2. Link Access : protokol-protokol Media Access Control (MAC) mengatur bagaimana sebuah frame ditransmisikan ke dalam link. Misalnya point-to-point atau broadcast. 

3. Reliable Delivery : protokol link layer menjamin agar pengiriman datagram melalui link terjadi tanpa eror

4. Flow control Error Detection : kesalahan bit dapat terjadi akibat atenuasi sinyal atau noise di dalam link. Link layer melakukan deteksi kesalahan, tetapi tidak meminta pengiriman kembali frame yang salah tersebut. Frame yang salah tersebut akan dibuang. 

Layanan Pada Data link Layer :

1. Layanan Unacknowledged Connectionless


Yaitu  dimana  mesin  sumber  mengirimkan  sejumlah  frame  ke  mesin  yang  dituju dengan tidak  memberikan  acknowledgment  bagi  diterimanya  frame-frame  tersebut. Tidak  ada koneksi  yang  dibuat  baik  sebelum  atau  sesudah  dikirimkannya  frame.  Bila sebuah frame  hilang  sehubungan  dengan  adanya  noise,  maka  tidak  ada  usaha  untuk memperbaiki  masalah  tersebu  di  data  link  layer.  Jenis  layanan  ini  cocok  bila  laju  error sangat  rendah,  sehingga  recovery  bisa  dilakukan  oleh  layer  yang  lebih  tinggi. Layanan ini  sesuai  untuk  lalu  lintas  real  time,  seperti  percakapan,  dimana  data  yang terlambat dianggap  lebih  buruk  dibanding  data  yang  buruk.  Sebagian  besar  LAN menggunakan layanan unacknowledgment connectionless pada data link layer.

2. Layanan Acknowledged Connectionless

Layanan  inipun  tidak  menggunakan  koneksi,  akan  tetapi  setiap  frame  dikirimkan secara  independent  dan  secara  acknowledgment.  Dalam  hal  ini,  si  pengirim  akan mengetahui  apakah  frame  yang  dikirimkan  ke  mesin  tujuan  telah  diterima  dengan baik atau  tidak.  Bila  ternyata  belum  tiba  pada  interval  waktu  yang  telah  ditentukan, maka frame  akan  dikirimkan  kembali,  mungkin  saja  hilangnya  acknowledgment  akan menyebabkan sebuah frame perlu dikirimkan beberapa kali dan akan diterima beberapa kali  juga.  Layanan  ini  akan  bermanfaat  untuk  saluran  unreliablem,  seperti  sistem tanpa kabel.

3. Layanan Acknowledged Connection Oriented

Dengan  layanan  ini,  mesin  sumber  dan  tujuan  membuat  koneksi  sebelum memindahkan datanya. Setiap frame yang dikirim tentu saja diterima. Selain itu, layanan ini menjamin  bahwa  setiap  frame  yang  diterima  benar-benar  hanya  sekali  dan  semua frame  diterima  dalam  urutan  yang  benar.Layanan  ini  juga  menyediakan  proses-proses network  layer  dengan  ekivalen  aliran  bit  reliabel.Pada  layanan  connection-oriented dipakai,  pemindahan  data  mengalami  tiga  fase  (tahap).  Fase  I  koneksi  ditentukan dengan  membuat  kedua  mesin  menginisialisasi  variabel-variabel  dan  counter  yang diperlukan  untuk  mengawasi  frame  yang  mana  yang  telah  diterima  dan  mana  yang belum.  Fase  II,  satu  frame  atau  lebih  mulai  ditransmisikan.  Fase  III  koneksi dilepaskan, pembebasan  variabel,  buffer,  dan  resource  lainnya  yang  dipakai  untuk menjaga berlangsungnya koneksi.

Masalah yang terjadi pada layer datalink:

Masalah pada Layer 2 dapat disebabkan oleh peralatan yang rusak, driver perangkat yang salah, atau switch salah  dikonfigurasi. Ketika  troubleshooting  suatu masalah, mungkin  sulit untuk mengisolasi masalah  pada layer 2.

Seorang  teknisi  on-site  dapat memeriksa  apakah NIC  terinstal  dan  bekerja  dengan benar. Reseating NIC, atau mengganti NIC rusak dapat membantu untuk mengisolasi masalah. Proses yang sama dapat dilakukan dengan switch jaringan.

Minggu, 22 Oktober 2017

Membangun Jaringan Wireless


KLASIFIKASI TOPOLOGI JARINGAN NIRKABEL
1. Topologi Ad-Hoc
Ad-Hoc merupakan mode jaringan nirkabel LAN yang sangat sederhana, karena
pada ad-hoc ini tidak memerlukan access point untuk host dapat saling
berinteraksi. Setiap host cukup memiliki transmitter dan reciever wireless untuk
berkomunikasi secara langsung satu sama lain.
2. Topologi Infrastruktur
Pada topologi infrastrukturaccess point berfungsi untuk
melayani komunikasi utama pada jaringan nirkabel. Access point
mentransmisikan data pada PC dengan jangkauan tertentu pada suatu
daerah.Penambahan dan pengaturan letak access point dapat memperluas
jangkauan dari WLAN.
HAL YANG DIPERHITUNGKAN DALAM MEMBANGUN JARINGAN NIRKABEL
1.Seberapa besar jaringan akan dibangun. Dalam hal ini, adalah melihat kebutuhan akan jaringan yang akan dibangun nantinya. Jangan sampai pembangunan memakan biaya yang besar, sementara penggunaannya hanya terbatas untuk beberapa client saja. 

2.Sistem keamanan. Sistem keamanan ini penting dalam sebuah jaringan . Sebab ini merupakan sebuah jaringan yang rentan terhadap serangan dari luar karena komunikasinya menggunakan sinyal radio/gelombang yang bisa ditangkap oleh client ‘x’ pada area-area tertentu. Sistem keamanan ini penting karena jalur komunikasi data bisa saja berisi data-data rahasia dan penting, sehingga orang tidak bisa masuk kecuali melalui ijin akses yang telah distandarkan.

3.Koneksi yang akan dikembangkan. Meskipun secara umum, akses point mampu menampung hingga ratusan klien dibawahnya, akan tetapi secara prosedur, para vendor penyedia piranti akses point merekomendasikan belasan hingga 40-an client yang boleh terhubung dalam sebuah layanan tsb. Hal ini berpengaruh pada tingkat kecepatan dan pembagian hak akses pada jaringan yang tersedia.
JARAK JANGKAUAN JARINGAN NIRKABEL
1.Nirkabel  WPAN ( Wireless Personal Area Network )
Adalah jaringan wireles dengan jangkauan area kecil.
Contoh: Bluetooth, Infrared, Zigbee
2.Nirkabel  WLAN ( Wireless Local Area Network )
Atau yang kita kenal saat ini adalah WIFI ini memiliki  jangkauan  lebih baik dibanding dengan WPAN.
3.Nirkabel  WMAN ( Wireless Metropolitan Area Network )
Adalah jaringan wireless yang menghubungkan antar beberapa WLAN.
Contoh: WiMAX
4.WWAN ( Wireless Wide Area Network )
Jaringan wireless yang umumnya menjangkau area luas.
5.Cellular Network
Atau Mobile Network adalah jaringan radio terdistribusi yang melayani media komunikasi perangkat mobile seperti : Handphone, Pager, dll
Contoh : GSM , PCS, D-AMPS
HAL YANG MEMPENGARUHI JARAK JANGKAUAN JARINGAN NIRKABEL
1. LOS (Line of Sight)
LOS merupakan sebuah kondisi dimana pada area yang berupa garis lurus antara pemancar sinyal dan penerima tidak terhalang oleh benda atau sesuatu apapun. Kesempatan mendapat sinyal yang kuat bisa kita dapat jika penghalang atara kedua perangkat masih berukuran kecil, bahkan tidak ada sama sekali (ini lebih baik). Jenis material yang menghalangi juga sangat menentukan.
2.Jarak
Tentu hal ini sudah sangat jelas sekali. Jarak antara pemancar sinyal wi-fi dan penerima sangat akan menentukan kualitasnya. Semakin dekat maka akan semakin kuat, dan sebaliknya jika antara kedua perangkat (Wi-fi access point dan Wi-fi client) berada pada jarak yang berjauhan maka sinyal akan semakin lemah.
3. Kekuatan sinyal pemancar
Dari sisi pemancar juga perlu diperhatikan. Karena besarnya daya pancar yang dihasilkan dari antenna akan sangat berpengaruh pada sisi penerimanya. Sejatinya kekuatan sinyal akan semakin berkurang ketika sampai pada penerimanya. Faktor interferensi dan jarak adalah penyebab utamanya. Jadi, semakin kuat sinyal yang dipancarkan oleh sebuah access point, maka akan semakin besar sinyal yang diterima oleh penerima (wi-fi client).

Senin, 16 Oktober 2017

Permasalah Jaringan yang ada pada Lapisan-lapisan OSI Layer



       Model  OSI  juga  menyediakan  dasar  yang  sistematis  untuk  mengatasi  masalah jaringan. Dalam  setiap skenario troubleshooting, prosedur pemecahan masalah dasar meliputi langkah-langkah berikut:

  • Mengidentifikasi dan memprioritaskan solusi alternatif.
  • Pilih salah satu alternatif sebagai solusinya.
  • Mengimplementasikan solusi.
  • Mengevaluasi solusi.

Model OSI  dapat  digunakan  sebagai  pedoman  untuk  pemecahan masalah. Menggunakan model  berlapis, ada  tiga  pendekatan  pemecahan masalah  yang  berbeda yang  teknisi  dapat  digunakan  untuk mengisolasi masalah:

1. Bottom-Up  – Pendekatan  bottom-up  dimulai  dengan  komponen  fisik  dari  jaringan dan bekerja  dengan cara naik  lapisan dari model OSI. Pemecahan masalah bottom-up merupakan pendekatan yang efektif dan efisien untuk tersangka masalah fisik. 

2. Top-Down – Pendekatan top-down dimulai dengan aplikasi pengguna dan bekerja dengan cara menuruni lapisan  dari  model  OSI.  Pendekatan  ini  dimulai  dengan  asumsi  bahwa masalahnya  adalah  dengan aplikasi dan bukan infrastruktur jaringan.

3. Divide-and-Conquer  -digunakan  oleh  teknisi  jaringan  lebih  berpengalaman.  Teknisi membuat  tebakan menargetkan  lapisan  masalah  dan  kemudian  berdasarkan  hasil pengamatan,  bergerak  ke  atas  atau bawah lapisan OSI. metode paling awal adalah memeriksa di bagian berikut :

1. Layer 1  Troubleshooting

Layer 1 berkaitan dengan konektivitas fisik dari perangkat jaringan. Permasalahan layer 1 sering melibatkan kabel dan listrik, dan merupakan alasan untuk memanggil help desk. Beberapa umum layer 1 meliputi :

  • Daya perangkat mati
  • Daya perangkat dicabut
  • Koneksi jaringan kabel yang longgar
  • Jenis kabel yang salah
  • Kabel jaringan yang rusak
  • Titik akses nirkabel rusak
  • Pengaturan nirkabel yang salah, misalnya SSID

Untuk memecahkan masalah pada Layer 1, periksa dulu bahwa semua perangkat  listrik telah menyala. Hal ini mungkin  tampaknya menjadi  solusi  yang  jelas,  tetapi  banyak  kali orang  yang melaporkan masalahnya mungkin mengabaikan  perangkat  yang  berada dalam jalur  jaringan  dari  sumber  ke  tujuan.  Jika  ada  LED yang  menampilkan  status keterhubungan,  mem-verifikasi  dengan  pelanggan  bahwa  mereka  sedang menandakan secara benar. Secara visual memeriksa semua pemasangan kabel jaringan dan menyambung kembali kabel untuk memastikan koneksi yang benar. Jika masalahnya adalah dengan nirkabel, pastikan titik akses nirkabel operasional dan bahwa pengaturan nirkabel dikonfigurasi dengan benar.

Ketika sedikit troubleshooting suatu masalah, teknisi harus menasihati pemanggil melalui setiap langkah, apa yang harus dicari, dan apa yang harus dilakukan jika kesalahan ditemukan. Jika itu ditentukan bahwa semua Layer 1 terbitan telah ditujukan, sekarang saatnya untuk bepergian atas, model OSI ke Layer 2. Ketika sedikit troubleshooting suatu masalah,  teknisi harus segera memberi  tahu penelepon melewati setiap  langkah, apa yang harus dicari, dan apa yang harus dilakukan Jika suatu kesalahan ditemukan.

Layer 2 Troubleshooting

Masalah pada Layer 2 dapat disebabkan oleh peralatan yang rusak, driver perangkat yang salah, atau switch salah  dikonfigurasi. Ketika  troubleshooting  suatu masalah, mungkin  sulit untuk mengisolasi masalah  pada layer 2.

Seorang  teknisi  on-site  dapat memeriksa  apakah NIC  terinstal  dan  bekerja  dengan benar. Reseating NIC, atau mengganti NIC rusak dapat membantu untuk mengisolasi masalah. Proses yang sama dapat dilakukan dengan switch jaringan.

Layer 3 Troubleshooting

Pada Layer 3, teknisi perlu menyelidiki pengalamatan logis digunakan dalam jaringan, seperti skema alamat IP.  Jika  jaringan  menggunakan  alamat  IP,  teknisi  memverifikasi  bahwa perangkat  tersebut  memiliki pengaturan yang tepat, seperti:

  • Alamat IP dalam jaringan yang ditetapkan
  • Correct subnet mask
  • Default gateway yang benar
  • Pengaturan lain yang diperlukan, seperti DHCP atau DNS
  • Pada Layer 3, beberapa utilitas dapat membantu dengan proses pemecahan masalah. 
Tiga command  line yang paling umum adalah :

  • ipconfig – Menunjukkan pengaturan IP pada komputer
  • ping – Tes konektivitas jaringan dasar
  • Tracert – Melihat jalur routing antara sumber dan tujuan tersedia

Kebanyakan masalah  jaringan  biasanya  dapat  diatasi  dengan menggunakan  ini  Layer  1,  2,  dan  3  teknik Troubleshooting.

Layer 4 Troubleshooting

Jika Layers 1 sampai 3 semua muncul untuk menjadi beroperasi secara normal dan teknisi berhasil bisa nge-ping  alamat  IP  dari  server  jauh,  sekarang  saatnya  untuk  memeriksa  lapisan  yang  lebih  tinggi.  Sebagai contoh, suatu firewall jaringan digunakan sepanjang alur, penting untuk memeriksa bahwa aplikasi TCP atau UDP port terbuka dan tidak ada filter mendaftar sedang menghalangi lalu lintas ke port tersebut.

Layer 5 -7 Troubleshooting

Teknisi juga harus memeriksa konfigurasi aplikasi. Sebagai contoh, jika troubleshooting suatu email, pastikan bahwa  aplikasi  yang  dikonfigurasi    benar  mengirim  dan  menerima  informasi  server  email.  Hal  ini  juga diperlu